Radar selaku alat anti pelanggaran

Radar selaku alat anti pelanggaran

Agar radar dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai alat bantu navigasi guna mengurangi jumlah pelanggaran maka perlu sekali adanya latihan yang cukup dalam menggunakannya. Baik dalam Peraturan Pelanggaran Internasional maupun Peraturan Pendalaman tidak didapati cara-cara penggunaan radar pada kapal-kapal yang dperlengkapi dengan radar. Perlu diketahui bahwa dalam kenyataannya radar dapat salah/keliru dalam menemukan kapal-kapal kecil.

Apabila kapal anda diperlengkapi dengan radar, maka hendaknya pesawat tersebut dipelihara dengan baik agar selalu dalam keadaan yang baik dan hanya digunakan bilamana penglihatan sangat terbatas. Dalam penglihatan yang terangpun, radar dapat juga digunakan sebagai alat bantu untuk menilai keadaan, tetapi meskipun demikian tidak dapat mengalahkan pengamatan dengan mata sendiri (visual). Penggunaan pesawat radar dalam keadaan cuaca yang baik tidaklah diharuskan, bahkan merugikan. Keuntungan radar sebagai alat anti pelanggaran yang pokok adalah kesanggupannya dalam memberikan keterangan-keterangan tentang kedudukan dan gerakan kapal-kapal lain.



Ada dua masalah pokok :
  1. Penentuan gerakan relatip sebuah kapal atau lebih jika kapal-kapal itu mempertahankan haluan dan lanjutannya.
  2. Penentuan atas tindakan yang akan diambil untuk memperoleh hasil yang diharapkan.

Dua masalah diatas dapat dipecahkan dengan sebuah “plot’’ sederhana. Baik plot navigasi maupun plot gerakan relatip. Dalam plot navigasi, dari tiap-tiap kedudukan, maka baringan dan jarak dari kapal lain diplot. Dari kedudukan-kedudukan ini, maka haluan dan laju kapal lain dapat ditentukan. Kedudukan-kedudukan kedua kapal dapat diperkirakan sebelumnya untuk menentukan dimana kapal-kapal itu akan berada pada setiap waktu. Dengan percobaan dan kesalahan maka titik pendekatan yang terpendek (point of nearest approach) dan jarak serta baringan pada titik ini dapat ditentukan. 
Demikian pula, pengaruh perubahan haluan dan laju dapat juga ditentukan. Ini pemecahan yang sangat sederhana dapat dilaksanakan dengan cara plotting gerakan relatip. Hal ini dengan mudah dikerjakan pada diagram plotting. Misalnya manuvering board. Apabila lembaran plotting demikian tidak ada, maka kita dengan mudah dapat mengkonstruksikannya ataupun dengan menggunakan setiap piringan pedoman dipeta. Dalam bentuk ini, kapal kita selalu berada dipusat PPI, kedudukan kapal-kapal lain diplot relatip terhadap kapal kita sendiri.